Jumat, 09 September 2016

KONSEP INFORMASI ; HUBUNGAN DATA, INFORMASI dan, PENGETAHUAN .


A.  Pengertian Data
Menurut Pendit (1992), data adalah hasil dari observasi langsung terhadap suatu kejadian yang mewakili objek atau konsep dalam dunia nyata. Menurut Ralston dan Reilly (Chamidi 2004;314), data didefinisikan sebagai fakta hasil dari observasi terhadap suatu fenomena alam, dan data bisa berupa tulisan atau gambar yang dilengkapi dengan nilai tertentu. Contohnya, daftar hadir siswa semester 1 Ilmu Perpustkaan. Data tersebut masih dibilang mentah karena belum memberikan informasi apa – apa.
B.  Pengertian Informasi
Dalam ungkapan keseharian, banyak yang mengatakan bahwa informasi adalah segala yang kita sampaikan lewat bahasa lisan, surat kabar, video, dan lain – lain. Ungkapan ini dikutip oleh Pendit (1992;64) mengategorikannya sebagai the ordinary notion of information. Dalam ungkapan ini menyatakan bahwa tidak ada informasi jika tidak ada yang membawanya. Diantara yang membawa informasi ini, yang paling sering dibahas adalah bahasa manusia melalui komunikasi antarmanusia. Meskipun tidak selalu manusia yang membawa informasi, komunikasi juga berarti asap, DNA, aliran listrik, dan gambar. Dengan demikian informasi disini bisa dianggap sebagai makna yang terkandung dalam sebuah pesan.
Ada tiga makna dari kata informasi. Makna pertama adalah informasi sebagai suatu proses, yaitu merujuk pada kegiatan – kegiatan yang terinformasi. Makna yang kedua adalah informasi sebagai pengetahuan, Disini informasi mengacu pada segala kejadian di dunia yang tak terhingga, yang tak dapat disentuh, dan bisa disebut sesuatu yang abstrak. Informasi dianggap sebagai bagian abstrak dikarenakan dari pikiran manusia tersebut sesuai dengan isi dan makna pesan yang diterima. Makna yang ketiga adalah informasi dianggap sebagai suatu benda yang nyata, karena jika dilihat dari rangkaian simbol – simbol dan dapat ditangkap oleh pancaindera manusia yang kemudian akan saling ada pertukaran.
Dalam hubungannya dengan sistem informasi, informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang terstuktur yang kita komunikasikan lewat bahasa lisan, surat kabar, video, dan lain sebagainya. Dimana sudah diaturkan dalam UU no.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Nilai Informasi
Menurut Burch dan Strater (Davis 1999;58-59), sebagai berikut :
1.      Accesibility, sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh suatu informasi.
2.      Luas dan Lengkapnya (Comprehensiveness), sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.
3.      Ketelitian (Accuracy),
4.      Kecocokan (Appropiateness), Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.
5.      Ketepatan Waktu (Timeliness),
6.      Kejelasan (Clarify), bebas dari istilah yang tidak dapat dipahami.
7.      Keluwesan (Flexibility), dapat disesuaikannya keluaran informasi.
8.      Dapat dibuktikan (Verifiability), untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9.      Tidak ada prasangka (Freedom from bias), tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang sudah dipertimbangkan sebelumnya.
10.  Dapat diukur (Quantifiable), sifat ini menujukkan hakikat informasi yang dihasilkan pada sistem informasi formal.

C.  Jenis – Jenis Informasi
Ada bermacam – macam jenis informasi menurut sudut pandang yang berbeda – beda. Salah satunya jenis informasi menurut Soetaminah (1991) terdiri atas hal – hal berikut,
1.      Informasi untuk kegiatan politik.
2.      Informasi unutk kegiatan pemerintahan.
3.      Informasi untuk kegiatan sosial.
4.      Informasi untuk dunia usaha.
5.      Informasi untuk kegiatan kemiliteran.
6.      Informasi untuk peilitian.
7.      Informasi untuk pengajar.
8.      Informasi untuk tenaga lapangan.
9.      Informasi untuk individu.
10.  Informasi untuk pelajar dan mahasiswa.
Dari banyaknya informasi yang ada di alam ini, hanya sebagian yang bisa dirasakan, didengar, dilihat, dan direkam oleh manusia.  Akan tetapi informasi yang sempat terekam inilah yang kelak dapatdapat dikembangkan dalam kinerja kehidupan manusia. Informasi yang terekam ini dapat dimanfaatkan manusia sesuai dengan kepentingannya. (Yusup 2001;91).
D.  Karakteristik Informasi
Informasi berperan penting dalam komunikasi manusia seperti yang telah ditulis oleh Wulandari (2007) sebagai berikut,
1.      Luas informasi, menerangkan seberapa luas lingkup informasi tersebut.
2.      Kepadatan informasi, yang dimaksud adalah seberapa berisinya informasi tersebut.
3.      Frekuensi informasi, artinya keseringan informasi atau tingkat rutinitas yang dibutuhkan oleh masing – masing tingkatan manajemen.
4.      Waktu informasi, adalah informasi tentang kondisi atau situasi yang telah dilalui dan yang akan dihadapi oleh organisasi tersebut di masa mendatang.
5.      Sumber informasi, berarti darimana informasi itu didapatkan, yaitu sumber internal dan sumber eksternal.



E.  Pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu yang digunakan manusia untuk memahami dunia, yang dapat diubah – ubah berdasrkan informasi yang telah diterima. Dengan demikian informasi dan data merupakan sarana baku untuk menunjang dan meningkatkan kegiatan bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi.
Hubungan informasi dan pengetahuan lebih menekankan pada pengertian informasi dan pengetahuan sebagai sebuah proses yang bersambungan. Informasi dan pengetahuan selalu merujuk pada suatu hubungan yang terus menerus antara informasi yang baru diperoleh dan pengetahuan yang masih statis pada saat informasi tersebut diterima (Nitecki, 1985, dalam Pendit 1992;81).
Menurut Sulistyo-Basuki (2011), informasi dimulai dari peristiwa (event), kemudian peristiwa itu akan direpresentasikan menjadi simbol simbol sehingga menjadi data. Data tersebut bila diterima oleh panca indera manusia, hal itu akan berubah menjadi informasi. Bila informasi ini ditransfer ke manusia lain, hal itu menjadi pengetahuan (knowledge) Manusia yang memperoleh pengetahuan akan menjadi (lebih) dan bijak (wise) daripada sebelumnya.









LATAR BELAKANG ILMU INFORMASI dan RUANG LINGKUP INFORMASI


Tahap perkembangan baru pendekatan ilmiah terhadap kajian tentang sistem informasi, menurut Vickery & Vickery (1987) dimulai pada tahun 1948. Kemudian sejak 1966, kemajuannya ditunjukkan denga adanya survei oleh majalah Annual Review on Information Science and Technology.
Istilah informasi pertama kali muncul dari penyamaran ahli informasi. Para pakar tersebut lebih menganggap diri mereka sebagai ahli informasi daripada ahli riset. Ketika pekerjaan itu berkembang dan diformalkan, kebutuhan memberikan training untuk mereka yang ingin masuk dalam kedudukan sebagai ahli informasi itu muncul. Pada waktu tertentu training itu disebut ilmu informasi.
A.   Ruang Lingkup Informasi
Bagian utama meliputi hal – hal sebagai berikut,
a)      Pengetahuan dan komunikasi pengetahuan tersebut, adalah alur komunikasi adalah alur dari si pengarang kemudian ditransfer, lalu digunakan oleh seseorang.
b)      Sumber – sumber informasi, terdiri dari sumber informasi premier, sumber informasi sekunder, dan sumber informasi tersier.
c)      Pengelolaan informasi, yang dimaksud adalah bagaimana mengolah informasi mulai dari informasi tersebut disiapkan, diinvestaris, dikatalog, diklasifikasi sampai dilayankan.
d)      Temu kembali informasi, yaitu proses penemuan kembali dalam suatu sistem informasi. Dalam penelusuran informasi ada dua cara yang akan digunakan yaitu dengan cara penelusuran secara manual dan penelusuran secara elektronis.
e)      Penyebaran informasi, yaitu suatu prosedur untuk memberikan acuan dari dokumen–dokumen yang dibutuhkan pemakai yang berhubungan bidang atau subjek yang diminati dalam waktu tertentu.
f)       Manajemen informasi, adala pengumpulan dan pengelolaan informasi dari satu atau beberapa sumber kepada pemakai. Jadi ada unsur pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran.
Bagian pelengkap yaitu;
a)       pengelolaan data,
b)       metode penelitian,
c)       bibliometrik,               
d)       linguistik,
e)      pengetahuan bahasa asing, dan
f)       tekonologi informasi .


B.    Pengembangan Menajemen Informasi
Dalam istilah teknologi, manajemen informasi memiliki sistem – sistem berikut,
1)      Content management system (CMS), atau sistem manajemen berdasarkan isi adalah sistem informasi yang melihat isi informasinya.
2)      Enterprise content management system (ECMS), suatu manajemen yang terdiri atas inti manajemen yang didasari web dengan penambahan kemampuan – kemampuan guna untuk mengelola lingkup organisasi yang lebih luas.
3)      Document management system (DMS), sistem pengelolaan dokumen digunakan untuk untuk membantu organisasi mengelola kreasi dan alur dokumen.
4)      Records management system (RMS), sistem informasi yang menangkap, mengutamakan, dan memberikan akses kepada record – record sepanjang waktu.
5)      Digital asset management (DAM), sistem atau digital manajemen mendukung penyimpanan, penemuan kembali, dan pengunaan kembali objek – objek digital dalam suatu organisasi.
6)      Brand management system (BMS), adalah aplikasi spesifik dari berbagai produk DAM pada manajemen materi periklanan dan produksi.
7)      Library management system (LMS), atau sistem manajemen perpustakaan yang memberikan suatu solusi lengkap untuk administrasi semua fungsi perpustakaan dan layanan ke masyarakat.
8)      Digital imaging system (DIM), mengautomasikan kreasi versi – versi elektronik dari dokumen dokumen yang berupa kertas dan digunakan pada masukan sistem record manajemen.
9)      Learning management system (LMS), sistem manajemen untuk pembelajaran mengautomasikan administrasi dan pebelajaran – pembelajaran lain.
10)   Learning content management system (LCMS), sistem manajemen pengajaran yang memadukan kemampuan dari CMS dan LMS.
11)   Geographic information system (GIS), sistem yang digunakan pada hal – hal khusus berdasarkan komputer untuk pengambilan, penyimpanan, analisis, dan penyajian ruang data. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar