KONSEP INFORMASI ; HUBUNGAN DATA, INFORMASI dan, PENGETAHUAN .
A. Pengertian Data
Menurut Pendit (1992), data adalah hasil dari
observasi langsung terhadap suatu kejadian yang mewakili objek atau konsep
dalam dunia nyata. Menurut Ralston dan Reilly (Chamidi 2004;314), data didefinisikan
sebagai fakta hasil dari observasi terhadap suatu fenomena alam, dan data bisa
berupa tulisan atau gambar yang dilengkapi dengan nilai tertentu. Contohnya,
daftar hadir siswa semester 1 Ilmu Perpustkaan. Data tersebut masih dibilang
mentah karena belum memberikan informasi apa – apa.
B. Pengertian Informasi
Dalam ungkapan keseharian, banyak yang mengatakan
bahwa informasi adalah segala yang kita sampaikan lewat bahasa lisan, surat
kabar, video, dan lain – lain. Ungkapan ini dikutip oleh Pendit (1992;64)
mengategorikannya sebagai the ordinary
notion of information. Dalam ungkapan ini menyatakan bahwa tidak ada
informasi jika tidak ada yang membawanya. Diantara yang membawa informasi ini,
yang paling sering dibahas adalah bahasa manusia melalui komunikasi
antarmanusia. Meskipun tidak selalu manusia yang membawa informasi, komunikasi
juga berarti asap, DNA, aliran listrik, dan gambar. Dengan demikian informasi
disini bisa dianggap sebagai makna yang terkandung dalam sebuah pesan.
Ada tiga makna dari kata informasi. Makna pertama
adalah informasi sebagai suatu proses, yaitu merujuk pada kegiatan – kegiatan
yang terinformasi. Makna yang kedua adalah informasi sebagai pengetahuan,
Disini informasi mengacu pada segala kejadian di dunia yang tak terhingga, yang
tak dapat disentuh, dan bisa disebut sesuatu yang abstrak. Informasi dianggap
sebagai bagian abstrak dikarenakan dari pikiran manusia tersebut sesuai dengan
isi dan makna pesan yang diterima. Makna yang ketiga adalah informasi dianggap
sebagai suatu benda yang nyata, karena jika dilihat dari rangkaian simbol –
simbol dan dapat ditangkap oleh pancaindera manusia yang kemudian akan saling
ada pertukaran.
Dalam hubungannya dengan sistem informasi, informasi
dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang terstuktur yang kita
komunikasikan lewat bahasa lisan, surat kabar, video, dan lain sebagainya.
Dimana sudah diaturkan dalam UU no.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
Nilai
Informasi
Menurut Burch dan Strater (Davis 1999;58-59), sebagai
berikut :
1. Accesibility,
sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh suatu informasi.
2. Luas
dan Lengkapnya (Comprehensiveness), sifat ini menunjukkan lengkapnya isi
informasi.
3. Ketelitian
(Accuracy),
4. Kecocokan
(Appropiateness), Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.
5. Ketepatan
Waktu (Timeliness),
6. Kejelasan
(Clarify), bebas dari istilah yang tidak dapat dipahami.
7. Keluwesan
(Flexibility), dapat disesuaikannya keluaran informasi.
8. Dapat
dibuktikan (Verifiability), untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada
kesimpulan yang sama.
9. Tidak
ada prasangka (Freedom from bias), tidak adanya keinginan untuk mengubah
informasi guna mendapatkan kesimpulan yang sudah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat
diukur (Quantifiable), sifat ini menujukkan hakikat informasi yang dihasilkan
pada sistem informasi formal.
C. Jenis – Jenis Informasi
Ada bermacam – macam jenis informasi menurut sudut
pandang yang berbeda – beda. Salah satunya jenis informasi menurut Soetaminah
(1991) terdiri atas hal – hal berikut,
1. Informasi
untuk kegiatan politik.
2. Informasi
unutk kegiatan pemerintahan.
3. Informasi
untuk kegiatan sosial.
4. Informasi
untuk dunia usaha.
5. Informasi
untuk kegiatan kemiliteran.
6. Informasi
untuk peilitian.
7. Informasi
untuk pengajar.
8. Informasi
untuk tenaga lapangan.
9. Informasi
untuk individu.
10. Informasi
untuk pelajar dan mahasiswa.
Dari banyaknya informasi yang ada di alam ini, hanya
sebagian yang bisa dirasakan, didengar, dilihat, dan direkam oleh manusia. Akan tetapi informasi yang sempat terekam
inilah yang kelak dapatdapat dikembangkan dalam kinerja kehidupan manusia.
Informasi yang terekam ini dapat dimanfaatkan manusia sesuai dengan
kepentingannya. (Yusup 2001;91).
D. Karakteristik Informasi
Informasi berperan penting dalam komunikasi manusia
seperti yang telah ditulis oleh Wulandari (2007) sebagai berikut,
1. Luas
informasi, menerangkan seberapa luas lingkup informasi tersebut.
2. Kepadatan
informasi, yang dimaksud adalah seberapa berisinya informasi tersebut.
3. Frekuensi
informasi, artinya keseringan informasi atau tingkat rutinitas yang dibutuhkan
oleh masing – masing tingkatan manajemen.
4. Waktu
informasi, adalah informasi tentang kondisi atau situasi yang telah dilalui dan
yang akan dihadapi oleh organisasi tersebut di masa mendatang.
5. Sumber
informasi, berarti darimana informasi itu didapatkan, yaitu sumber internal dan
sumber eksternal.
E. Pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu yang digunakan manusia
untuk memahami dunia, yang dapat diubah – ubah berdasrkan informasi yang telah
diterima. Dengan demikian informasi dan data merupakan sarana baku untuk
menunjang dan meningkatkan kegiatan bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan
teknologi.
Hubungan informasi dan pengetahuan lebih menekankan
pada pengertian informasi dan pengetahuan sebagai sebuah proses yang
bersambungan. Informasi dan pengetahuan selalu merujuk pada suatu hubungan yang
terus menerus antara informasi yang baru diperoleh dan pengetahuan yang masih
statis pada saat informasi tersebut diterima (Nitecki, 1985, dalam Pendit
1992;81).
Menurut Sulistyo-Basuki (2011), informasi dimulai dari
peristiwa (event), kemudian peristiwa
itu akan direpresentasikan menjadi simbol simbol sehingga menjadi data. Data
tersebut bila diterima oleh panca indera manusia, hal itu akan berubah menjadi
informasi. Bila informasi ini ditransfer ke manusia lain, hal itu menjadi
pengetahuan (knowledge) Manusia yang
memperoleh pengetahuan akan menjadi (lebih)
dan bijak (wise) daripada sebelumnya.
LATAR BELAKANG ILMU INFORMASI dan RUANG LINGKUP INFORMASI
Tahap perkembangan baru pendekatan ilmiah terhadap
kajian tentang sistem informasi, menurut Vickery & Vickery (1987) dimulai
pada tahun 1948. Kemudian sejak 1966, kemajuannya ditunjukkan denga adanya
survei oleh majalah Annual Review on Information Science and Technology.
Istilah informasi pertama kali muncul dari penyamaran
ahli informasi. Para pakar tersebut lebih menganggap diri mereka sebagai ahli
informasi daripada ahli riset. Ketika pekerjaan itu berkembang dan diformalkan,
kebutuhan memberikan training untuk
mereka yang ingin masuk dalam kedudukan sebagai ahli informasi itu muncul. Pada
waktu tertentu training itu disebut
ilmu informasi.
A.
Ruang
Lingkup Informasi
Bagian utama meliputi hal – hal sebagai berikut,
a) Pengetahuan
dan komunikasi pengetahuan tersebut, adalah alur komunikasi adalah alur dari si
pengarang kemudian ditransfer, lalu digunakan oleh seseorang.
b) Sumber
– sumber informasi, terdiri dari sumber informasi premier, sumber informasi sekunder,
dan sumber informasi tersier.
c) Pengelolaan
informasi, yang dimaksud adalah bagaimana mengolah informasi mulai dari
informasi tersebut disiapkan, diinvestaris, dikatalog, diklasifikasi sampai
dilayankan.
d) Temu
kembali informasi, yaitu proses penemuan kembali dalam suatu sistem informasi.
Dalam penelusuran informasi ada dua cara yang akan digunakan yaitu dengan cara
penelusuran secara manual dan penelusuran secara elektronis.
e) Penyebaran
informasi, yaitu suatu prosedur untuk memberikan acuan dari dokumen–dokumen
yang dibutuhkan pemakai yang berhubungan bidang atau subjek yang diminati dalam
waktu tertentu.
f) Manajemen
informasi, adala pengumpulan dan pengelolaan informasi dari satu atau beberapa
sumber kepada pemakai. Jadi ada unsur pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran.
Bagian pelengkap yaitu;
a) pengelolaan data,
b) metode penelitian,
c) bibliometrik,
d) linguistik,
e) pengetahuan
bahasa asing, dan
f) tekonologi
informasi .
B.
Pengembangan
Menajemen Informasi
Dalam istilah teknologi, manajemen informasi memiliki
sistem – sistem berikut,
1) Content management system
(CMS), atau sistem manajemen berdasarkan isi adalah sistem informasi yang
melihat isi informasinya.
2) Enterprise content management system
(ECMS), suatu manajemen yang terdiri atas inti manajemen yang didasari web
dengan penambahan kemampuan – kemampuan guna untuk mengelola lingkup organisasi
yang lebih luas.
3) Document management system
(DMS), sistem pengelolaan dokumen digunakan untuk untuk membantu organisasi
mengelola kreasi dan alur dokumen.
4) Records management system
(RMS), sistem informasi yang menangkap, mengutamakan, dan memberikan akses
kepada record – record sepanjang
waktu.
5) Digital asset management
(DAM), sistem atau digital manajemen mendukung penyimpanan, penemuan kembali,
dan pengunaan kembali objek – objek digital dalam suatu organisasi.
6) Brand management system
(BMS), adalah aplikasi spesifik dari berbagai produk DAM pada manajemen materi
periklanan dan produksi.
7) Library management system
(LMS), atau sistem manajemen perpustakaan yang memberikan suatu solusi lengkap
untuk administrasi semua fungsi perpustakaan dan layanan ke masyarakat.
8) Digital imaging system
(DIM), mengautomasikan kreasi versi – versi elektronik dari dokumen dokumen
yang berupa kertas dan digunakan pada masukan sistem record manajemen.
9) Learning management system
(LMS), sistem manajemen untuk pembelajaran mengautomasikan administrasi dan
pebelajaran – pembelajaran lain.
10) Learning content management system
(LCMS), sistem manajemen pengajaran yang memadukan kemampuan dari CMS dan LMS.
11) Geographic
information system (GIS), sistem yang digunakan pada hal – hal khusus
berdasarkan komputer untuk pengambilan, penyimpanan, analisis, dan penyajian
ruang data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar